Monday, February 19, 2018

BERCINTA DENGAN IBU MUDA SELAGI MENUNGGU ANAKNYA YANG SEDANG LES


Cerita Seks: Bercinta Dengan Ibu Muda Selagi Menunggu Anaknya Les

BERCINTA DENGAN IBU MUDA SELAGI MENUNGGU ANAKNYA SELESAI LES

Cerita Sex – Pada suatu siang sekitar jam 12-an aku berada di sebuah toko buku Gr***dia di Gatot Subroto untuk membeli majalah edisi khusus, yang katanya sih edisi terbatas. Hari itu aku mengenakan kaos t-shirt putih dan celana katun abu-abu.
Sebenarnya potongan badanku sih biasa saja, tinggi 170 cm berat 63 kg, badan cukup tegap, rambut cepak. Wajahku biasa saja, bahkan cenderung terkesan sangar. Agak kotak, hidung biasa, tidak mancung dan tidak pesek, mataku agak kecil selalu menatap dengan tajam, alisku tebal dan jidatku cukup pas deh. Jadi tidak ada yang istimewa denganku. cerita seks.
Saat itu keadaan di toko buku tersebut tidak terlalu ramai, meskipun saat itu adalah jam makan siang, hanya ada sekitar 7-8 orang. Aku segera mendatangi rak bagian majalah. Nah, ketika aku hendak mengambil majalah tersebut ada tangan yang juga hendak mengambil majalah tersebut. Kami sempat saling merebut sesaat (sepersekian detik) dan kemudian saling melepaskan pegangan pada majalah tersebut hingga majalah tersebut jatuh ke lantai.
“Maaf..” kataku sambil memungut majalah tersebut dan memberikannya kepada orang tersebut yang ternyata adalah seorang wanita yang berumur sekitar 37 tahun (dan ternyata tebakanku salah, yang benar 36 tahun), berwajah bulat, bermata tajam (bahkan agak berani), tingginya sama denganku (memakai sepatu hak tinggi), dan dadanya cukup membusung. “Busyet! molek juga nih ibu-ibu”, pikirku.
“Nggak pa-pa kok, nyari majalah xxx juga yah.. saya sudah mencari ke mana-mana tapi nggak dapet”, katanya sambil tersenyum manis.
“Yah, edisi ini katanya sih terbatas Mbak..”
“Kamu suka juga fotografi yah?”
“Nggak kok, cuma buat koleksi aja kok..”
Lalu kami berbicara banyak tentang fotografi sampai akhirnya, “Mah, Mamah.. Ira sudah dapet komiknya, beli dua ya Mah”, potong seorang gadis cilik masih berseragam SD.
“Sudah dapet Ra.. oh ya maaf ya Dik, Mbak duluan”, katanya sambil menggandeng anaknya.
Ya sudah, nggak dapat majalah ya nggak pa-pa, aku lihat-lihat buku terbitan yang baru saja.
Sekitar setengah jam kemudian ada yang menegurku.
“Hi, asyik amat baca bukunya”, tegur suara wanita yang halus dan ternyata yang menegurku adalah wanita yang tadi pergi bersama anaknya. Rupanya dia balik lagi, nggak bawa anaknya.
“Ada yang kelupaan Mbak?”
“Oh tidak.”
“Putrinya mana, Mbak?
“Les piano di daerah Tebet”
“Nggak dianter?
“Oh, supir yang nganter.”
Kemudian kami terlibat pembicaraan tentang fotografi, cukup lama kami berbicara sampai kaki ini pegal dan mulut pun jadi haus. Akhirnya Mbak yang bernama Maya tersebut mengajakku makan fast food di lantai bawah. Aku duduk di dekat jendela dan Mbak Maya duduk di sampingku. Harum parfum dan tubuhnnya membuatku konak. Dan aku merasa, semakin lama dia semakin mendekatkan badannya padaku, aku juga merasakan tubuhnya sangat hangat. cerita seks.
Busyet dah, lengan kananku selalu bergesekan dengan lengan kirinya, tidak keras dan kasar tapi sehalus mungkin. Kemudian, kutempelkan paha kananku pada paha kirinya, terus kunaik-turunkan tumitku sehingga pahaku menggesek-gesek dengan perlahan paha kirinya. Terlihat dia beberapa kali menelan ludah dan menggaruk-garukkan tangannya ke rambutnya. Wah dia udah kena nih, pikirku. Akhirnya dia mengajakku pergi meninggalkan restoran tersebut. cerita seks.
“Ke mana?” tanyaku.
“Terserah kamu saja”, balasnya mesra.
“Kamu tahu nggak tempat yang privat yang enak buat ngobrol”, kataku memberanikan diri, terus terang aja nih, maksudku sih motel.
“Aku tahu tempat yang privat dan enak buat ngobrol”, katanya sambil tersenyum.
Kami menggunakan taksi, dan di dalam taksi itu kami hanya berdiam diri lalu kuberanikan untuk meremas-remas jemarinya dan dia pun membalasnya dengan cukup hot. Sambil meremas-remas kutaruh tanganku di atas pahanya, dan kugesek-gesekkan. Hawa tubuh kami meningkat dengan tajam, aku tidak tahu apakah karena AC di taksi itu sangat buruk apa nafsu kami sudah sangat tinggi. cerita seks.
Kami tiba di sebuah motel di kawasan kota dan langsung memesan kamar standart. Kami masuk lift diantar oleh seorang room boy, dan di dalam lift tersebut aku memilih berdiri di belakang Mbak Maya yang berdiri sejajar dengan sang room boy. Kugesek-gesekan dengan perlahan burungku ke pantat Mbak Maya, Mbak Maya pun memberi respon dengan menggoyang-goyangkan pantatnya berlawanan arah dengan gesekanku.
Ketika room boy meninggalkan kami di kamar, langsung kepeluk Mbak Maya dari belakang, kuremas-remas dadanya yang membusung dan kucium tengkuknya. “Mmhh.. kamu nakal sekali deh dari tadi.. hhm, aku sudah tidak tahan nih”, sambil dengan cepat dia membuka bajunya dan dilanjutkan dengan membuka roknya. Ketika tangannya mencari reitsleting roknya, masih sempat-sempatnya tangannya meremas batanganku. cerita seks.
Dia segera membalikkan tubuhnya, payudaranya yang berada di balik BH-nya telah membusung. “Buka dong bajumu”, pintanya dengan penuh kemesraan. Dengan cepat kutarik kaosku ke atas, dan celanaku ke bawah. Dia sempat terbelalak ketika melihat batang kemaluanku yang sudah keluar dari CD-ku. Kepala batangku cuma 1/2 cm dari pusar. Aku sih tidak mau ambil pusing, segera kucium bibirnya yang tipis dan kulumat, segera terjadi pertempuran lidah yang cukup dahsyat sampai nafasku ngos-ngosan dibuatnya. cerita seks.
Sambil berciuman, kutarik kedua cup BH-nya ke atas (ini adalah cara paling gampang membuka BH, tidak perlu mencari kaitannya). Dan bleggh.., payudaranya sangat besar dan bulat, dengan puting yang kecil warnanya coklat dan terlihat urat-uratnya kebiruan. Tangan kananku segera memilin puting sebelah kiri dan tangan kiriku sibuk menurunkan CD-nya. cerita seks.
Ketika CD-nya sudah mendekati lutut segera kuaktifkan jempol kaki kananku untuk menurunkan CD yang menggantung dekat lututnya, dan bibirku terus turun melalui lehernya yang cukup jenjang. Nafas Mbak Maya semakin mendengus-dengus dan kedua tangannya meremas-remas buah pantatku dan kadang-kadang memencetnya. cerita seks.
Akhirnya mulutku sampai juga ke buah semangkanya. Gila, besar sekali.. ampun deh, kurasa BH-nya diimpor secara khusus kali. Kudorong tubuhnya secara perlahan hingga kami akhirnya saling menindih di atas kasur yang cukup empuk. Segera kunikmati payudaranya dengan menggunakan tangan dan lidahku bergantian antara kiri dan kanan.
Setelah cukup puas, aku segera menurunkan ciumanku semakin ke bawah, ketika ciumanku mencapai bagian iga, Mbak Maya menggeliat-geliat, saya tidak tahu apakah ini karena efek ciumanku atau kedua tanganku yang memilin-milin putingnya yang sudah keras. Dan semakin ke bawah terlihat bulu kemaluannya yang tercukur rapi, dan wangi khas wanita yang sangat merangsang membuatku bergegas menuju liang senggamanya dan segera kujilat bagian atasnya beberapa kali. cerita seks.
Kulihat Mbak Maya segera menghentak-hentakkan pinggulnya ketika aku memainkan klitorisnya. Dan sekarang terlihat dengan jelas klitorisnya yang kecil. Dengan rakus kujilat dengan keras dan cepat. Mbak Maya bergoyang (maju mundur) dengan cepat, jadi sasaran jilatanku nggak begitu tepat, segera kutekan pinggulnya. Kujilat lagi dengan cepat dan tepat, Mbak Maya ingin menggerak-gerakkan pinggulnya tapi tertahan. cerita seks.
Tenaga pinggulnya luar biasa kuatnya. Aku berusaha menahan dengan sekuat tenaga dan erangan Mbak Maya yang tadinya sayup-sayup sekarang menjadi keras dan liar. Dan kuhisap-hisap klitorisnya, dan aku merasa ada yang masuk ke dalam mulutku, segera kujepit diantara gigi atasku dan bibir bawahku dan segera kugerak-gerakkan bibir bawahku ke kiri dan ke kanan sambil menarik ke atas. cerita seks.
Mbak Maya menjerit-jerit keras dan tubuhnya melenting tinggi, aku sudah tidak kuasa untuk menahan pinggulnya yang bergerak melenting ke atas. Terasa liang kewanitaannya sangat basah oleh cairan kenikmatannya. Dan dengan segera kupersiapkan batanganku, kuarahkan ke liang senggamanya dan, “Slebb..” tidak masuk, hanya ujung batanganku saja yang menempel dan Mbak Maya merintih kesakitan. cerita seks.
“Pelan-pelan Ndi”, pintanya lemah.
“Ya deh Mbak”, dan kuulangi lagi, tidak masuk juga. Busyet nih cewek, sudah punya anak tapi masih kayak perawan begini. Segera kukorek cairan di dalam liang kewanitaannya untuk melumuri kepala kemaluanku, lalu perlahan-lahan tapi pasti kudorong lagi senjataku. “Aarrghh.. pelan Ndi..” Busyet padahal baru kepalanya saja, sudah susah masuknya. Kutarik perlahan, dan kumasukan perlahan juga. Pada hitungan ketiga, kutancap agak keras. “Arrhhghh..” Mbak Maya menjerit, terlihat air matanya meleleh di sisi matanya.
“Kenapa Mbak, mau udahan dulu?” bisikku padda Mbak Maya setelah melihatnya kesakitan.
“Jangan Ndi, terus aja”, balasnya manja.
Kemudian kumainkan maju mundur dan pada hitungan ketiga kutancap dengan keras. Yah, bibir kemaluannya ikut masuk ke dalam. Wah sakit juga, habis sampai bulu kemaluannya ikut masuk, bayangkan aja, bulu kemaluan kan kasar, terus menempel di batanganku dan dijepit oleh bibir kewanitaan Mbak Maya yang ketat sekali.
Dengan usaha tiga hitungan tersebut, akhirnya mentok juga batanganku di dalam liang senggama Mbak Maya. Terus terang saja, usahaku ini sangat menguras tenaga, hal ini bisa dilihat dari keringatku yang mengalir sangat deras.
Setelah Mbak Maya tenang, segera senjataku kugerakkan maju mundur dengan perlahan dan Mbak Maya mulai menikmatinya. Mulai ikut bergoyang dan suaranya mulai ikut mengalun bersama genjotanku. Akhirnya liang kewanitaan Mbak Maya mulai terasa licin dan rasa sakit yang diakibatkan oleh kasar dan lebatnya bulu kemaluannya sedikit berkurang dan bagiku ini adalah sangat nikmat. cerita seks.
Baru sekitar 12 menitan menggenjot, tiba-tiba dia memelukku dengan kencang dan, “Auuwww..”, jeritannya sangat keras, dan beberapa detik kemudian dia melepaskan pelukannya dan terbaring lemas. cerita seks.
“Istirahat dulu Mbak”, tanyaku.
“Ya Ndi.. aku ingin istirahat, abis capek banget sich.. Tulang-tulang Mbak terasa mau lepas Ndi”, bisiknya dengan nada manja.
“Oke deh Mbak, kita lanjutkan nanti aja..”, balasku tak kalah mesranya.
“Ndi, kamu sering ya ginian sama wanita lain..”, pancing Mbak Maya.
“Ah nggak kok Mbak, baru kali ini”, jawabku berbohong.
“Tapi dari caramu tadi terlihat profesional Ndi, Kamu hebat Ndi.. Sungguh perkasa”, puji Mbak Maya.
“Mbak juga hebat, lubang surga Mbak sempit banget sich.., padahal kan Mbak udah punya anak”, balasku balik memuji.
“Ah kamu bisa aja, kalau itu sich rahasia dapur”, balasnya manja.
Kamipun tertawa berdua sambil berpelukan.
Tak terasa karena lelah, kami berdua tertidur pulas sambil berpelukan dan kami kaget saat terbangun, rupanya kami tertidur selama tiga jam. Kami pun melanjutkan permainan yang tertunda tadi. Kali ini permainan lebih buas dan liar, kami bercinta dengan bermacam-macam posisi. cerita seks.
Dan yang lebih menggembirakan lagi, pada permainan tahap kedua ini kami tidak menemui kesulitan yang berarti, karena selain kami sudah sama-sama berpengalaman, ternyata liang senggama Mbak Maya tidak sesempit yang pertama tadi, mungkin karena sudah ditembus oleh senjataku yang luar biasa ini sehingga kini lancarlah senjataku memasuki liang sorganya. Tapi permainan ini tidak berlangsung lama karena Mbak Maya harus cepat-cepat pulang menemui anaknya yang sudah pulang dari les piano. cerita seks.
Tapi sebelum berpisah kami saling memberikan alamat dan nomer telepon sehingga kami bisa bercinta lagi di lain saat dengan tenang dan damai. cerita seks.

PERBUATAN MAKSIAT YANG DILAKUKAN KAKAK PADAKU MEMBUATKU MEMBENCI LELAKI

Perbuatan Maksiat yang Dilakukan Kakak

PERBUATAN MAKSIAT YANG DILAKUKAN KAKAK MEMBUATKU MEMBENCI LELAKI

Cerita hot ini mengenai mengapa saya kehilangan perawan saya untuk pertama kali. Semenjak itu, saya menjadi kesal pada semua laki-laki tapi bukan berarti saya menjadi seorang lesbi. Saya bukan lesbi tapi saya juga tidak mau mengenal laki-laki. Tidak tau lagi apa itu namanya.
Saya adalah cewek yang cukup cantik karena saya memiliki hidung yang mancung dengan mata yang kecil dan lentik. Payudara saya cukup besar untuk cewek berumur 14 tahun saat itu. Saya tidak mempunyai pacar karena saya ingin belajar giat supaya saya bisa bersekolah di United States setelah saya lulus SMA nanti.
Saya memiliki kakak laki-laki yang umurnya 2 tahun di atas saya. Namanya adalah Herry. Dia satu sekolah dengan saya sehingga tiap hari Herry selalu menemani saya di sekolah. Saya tidak pernah berpikir kenapa dia sampai melakukan perbuatan maksiat itu terhadap saya apalagi saya adalah adik perempuannya satu-satunya.
Saat itu kami berdua sedang libur setelah 2 minggu menjalankan ujian kenaikan kelas. Saya masih ingat sekali bahwa hari kejadian itu adalah hari senin. Saat itu saya sedang nonton VCD Donald Duck dan Mickey Mouse. Ketika saya sedang menonton film tersebut, tiba-tiba saya mau pipis sehingga saya meninggalkan TV untuk cepat-cepat pergi ke kamar mandi karena saya tidak mau ngompol di sofa di mana saya sedang tiduran karena saya bisa dimarahi mama nantinya.
Saya lari ke kamar mandi dan langsung pipis. Itulah kesalahan saya yang fatal karena saya lupa menutup pintu. Sewaktu saya sedang pipis, kakak saya Herry datang tergopoh-gopoh. Saya yakin sekali bahwa Herry pasti habis memakai putaw atau jenis drugs yang lain karena saya sering melihat dia teler kalau habis pakai obat.
Herry melihat saya sedang pipis dan saya membiarkan saja ketika dia masuk ke kamar mandi karena saya tidak ada perasaan curiga pada dia. Ketika dia masuk, tiba-tiba dia mengunci pintu kamar mandi dan tiba-tiba dia menyerang tubuh saya yang saat itu sedang pipis.
Saya kaget dan hendak berteriak tetapi dengan cepat Herry menutup mulut saya dan mengancam mau membunuh saya kalau saya berteriak. Saya langsung menangis karena saya tidak mengerti kenapa kakak saya tega melakukan perbuatan maksiat kepada saya.
Saya cuma menangis saja menyaksikan Herry membuka pakaian dan celana dalam yang saya kenakan. Setelah saya tidak memakai busana apa-apa lagi, Herry langsung menciumi puting susu saya dengan ganasnya sementara jari-jarinya memainkan klitoris saya.
Saya masih menangis karena saya masih tidak mengerti tetapi di lain pihak, saya mulai menikmati permainan kakak saya karena saya kadang-kadang mendesah di tengah tangisan saya, apalagi saya sempat merasakan pipis beberapa kali ketika Herry mulai menjilati liang kemaluan saya dan memainkan lidahnya di dalam lubang kemaluan saya. Saya yakin dia menelan semua cairan kewanitaan saya. Perasaan saya saat itu tidak karuan karena saya mulai menyenangi permainannya dan sekaligus benci dengan sikapnya yang telah memperkosa saya.
Herry terus menjilati kemaluan saya dan saya sudah 2 kali merasakan ingin pipis tetapi saya tidak mengerti kenapa saya ingin pipis ketika dia menjilati kemaluan saya, saya merasakan kenikmatan yang maha dasyat. Tiba-tiba saya melihat Herry mulai membuka pakaiannya dan mulai mempersiapkan batang kemaluannya yang sudah mengacung sempurna.
Herry langsung menciumi saya dan saya cuma bisa berkata, “Jangan.. jangan..”, tetapi Herry diam saja dan mulai memasukkan batang kemaluannya ke dalam liang kenikmatan saya. Saya tahu saya masih perawan makanya saya meronta-ronta ketika dia mau memasukkan batang kemaluannya. Saya menampar pipinya tetapi dia malah membalas tamparan saya sehingga saya menjadi sangat takut waktu itu.
Akhirnya saya cuma diam saja sambil menangis sementara Herry mulai mengarahkan batang kenikmatannya ke dalam liang kemaluan saya. Ketika batang kemaluan Herry mulai masuk ke dalam kemaluan saya, saya merasakan sakit yang amat sangat tetapi saya tidak bisa melakukan apa-apa karena saya sangat ketakutan apalagi saya tahu dia dalam pengaruh obat, jadinya dia tidak menyadari bahwa dia sedang menyetubuhi adiknya sendiri.
Di saat Herry mulai memainkan batangannya di dalam lubang kenikmatan saya, saya merasakan ada cairan darah perawan yang keluar dari liang senggama saya yang sudah dirobek oleh kakak saya sendiri. Saya tiba-tiba menjadi tidak mengerti karena saya mulai menyukai goyangan batang kemaluannya di dalam liang kenikmatan saya karena secara otomatis saya mulai bergoyang-goyang mengikuti irama batang kemaluan Herry di dalam liang senggama saya walaupun saat itu saya masih menangis. Herry memeluk tubuh saya sambil terus menggenjot tubuh saya.
Selama 20 menit Herry tetap menggenjot tubuh saya dengan tubuhnya dan batang kenikmatannya yang tertanam di dalam liang kemaluan saya. Saya mulai merasakan bahwa saya ingin pipis tetapi kali ini saya merasakan sesuatu yang belum pernah saya rasakan sebelumnya tetapi rasanya enak sekali dan saya sama sekali tidak mengerti apa itu tetapi ketika saya mengeluarkan cairan nikmat saya, saya berteriak dan memeluk kakak saya erat-erat dan ketika saya memeluknya erat-erat,
rupanya batang kemaluan kakakku sepertinya tertanam lebih dalam lagi di liang kenikmatan saya sehingga dia sepertinya mengeluarkan cairan dari dalam batang kelaminnya dan membasahi lapisan kemaluan saya. Setelah itu, herry melepaskan pelukan saya serta mencabut batang kemaluannya dari dalam liang kenikmatan saya dan kemudian meninggalkan saya seorang diri.
Saya masih sempat melihat ada cairan bekas Herry yang masih menetes dari dalam lubang kemaluan saya. Saya hanya diam dan tiba-tiba saya menangis sedih karena harga diri saya telah dirusak oleh kakak saya sendiri. Sejak saat itu saya mulai membenci laki-laki, tetapi saya mulai mengenal seks karena ketika saya ingin sekali merasakan pipis nikmat, saya selalu melakukan masturbasi di kamar mandi atau bahkan di kamar tidur saya.
Tapi tentunya saya selalu melakukannya kalau tidak ada orang di rumah. Sejak saat itu saya membenci kakak saya dan setiap kali ada lelaki yang mencoba mendekati saya, saya selalu mengolok-oloknya dengan kata-kata yang kasar sehingga satu persatu dari mereka menjauhi saya.
Sekarang saya berada di Philadelphia dan banyak teman saya yang mengatakan bahwa saya ini termasuk cewek bodoh karena saya selalu menolak cowok baik-baik yang cakep dan pandai dan itu tidak terjadi sekali.
Saya memang membenci laki-laki tetapi saya bukan lesbi karena ketika saya menghindari semua laki-laki di dalam hidup saya, ada seorang lesbi yang mendekati saya dan saya juga menghindarinya. Akibatnya persahabatan kami menjadi renggang dan dia mulai meninggalkan saya. Saya hanya dapat mencapai orgasme ketika saya melakukan masturbasi ketika saya sedang mandi atau sebelum tidur.
Jadinya itu membuat saya berpikir, kenapa saya perlu laki-laki kalau saya bisa memuaskan nafsu saya dengan masturbasi.

SALING MERABA PUTING TOKET GADIS SMP, SKANDAL HUBUNGAN SEJENIS

SALING MERABA PUTING GADIS SMP, SKANDAL HUBUNGAN SEJENIS

Beginilah cerita seks sejenis ini bermula, Fani menghempaskan pantatnya di sofa lalu duduk bersila sambil menenggak air putih dari gelasnya. “Udah selesai belum?” tanyanya pada Emmi yang duduk di lantai mengerjakan soal-soal latihan matematika di meja ruang tamu rumah Fani. “Dikit lagi kok,” jawab Emmi tanpa mengangkat wajah dari buku-buku di depannya.
Fani mengamati wajah Emmi yang serius menyelesaikan tugasnya. Walaupun berambut pendek cepak seperti lelaki, namun Emmi tetap tak bisa menyembunyikan kecantikan wajahnya, yang ditunjang oleh tubuhnya yang langsing dengan sepasang buah dada yang cukup besar, berkembang lebih cepat daripada para gadis kelas 1 SMP sebayanya.
Fani memang punya alasan tersendiri bersedia mengajari Emmi matematika di rumahnya menjelang ulangan umum ini. Walaupun menjadi incaran banyak cowok di sekolahnya, tak satu pun mendapat sambutan dari Fani. Pasalnya gadis cantik berambut panjang yang baru saja berkembang remaja dan mulai mempunyai hasrat seksual ini ternyata tak tertarik kepada lawan jenis, ia lebih menyukai berdekatan dan bersentuhan dengan sesama gadis.
Saat Emmi, adik kelas yang memang sudah lama ia sukai ini meminta Fani yang memang terkenal paling pintar di antara murid-murid kelas 2 untuk mengajarinya matematika, Fani tak menyia-nyiakan kesempatan Emas ini. “Udah nih!” tukas Emmi mendadak, menyentakkan Fani dari lamunannya.
Fani menatap Emmi yang mengacungkan buku di depannya sambil tersenyum, lesung pipitnya tercetak begitu dalam di pipinya yang putih mulus itu, membuat wajahnya menjadi semakin menggemaskan. Sambil menyambar buku itu, Fani membuang jauh-jauh pikirannya yang melayang ke mana-mana, “Sini gue periksa!” tukasnya.
Hampir selesai Fani memeriksa pekerjaan “muridnya” ini ketika mendadak ibunya muncul di ruang tamu menjelaskan bahwa ia akan menyusul ayah Fani ke kantor sambil membawa adik Fani yang masih kecil, lalu dari sana langsung pergi ke Sukabumi karena ada saudara mereka yang sakit keras.
Fani diminta menjaga rumah baik-baik bersama Iroh, sang pembantu rumah tangga. Telah terdidik mandiri sejak kecil, Fani tak merasa berat dengan keadaan ini. Tak lama, ibu dan adiknya pergi naik taksi dan Fani pun menyelesaikan memeriksa latihan Emmi. “Lumayan, cuma satu yang salah.
Lu cepet ngerti juga ya, Em?” kata Fani. Emmi tersenyum malu-malu mendengar pujian ini, lalu pamit untuk pulang karena hari sudah menjelang malam. “Eh, jangan dulu dong! Emanng yang salah ini nggak mau dikoreksi dulu? Sekalian deh gue jelasin kesalahannya, biar lu ngerti,” kata Fani.
“Tapi entar gue pulang kemalemann, Fan,” jawab Emmi bingung. “Gini aja. Lu telepon aja nyokap lu. Bilang lu nginep di sini malem ini. Sekalian nemenin gue,” balas Fani. Walaupun nada bicaranya biasa saja, dalam hati Fani sangat berharap Emmi menyambut usulnya ini. “Kalo dikasih, ye?” jawab Emmi membuat Fani girang.
Emmi yang mengagumi kakak kelasnya yang cantik dan pintar ini sebenarnya memang senang diajak menginap. Maka ia pun menelepon ke rumahnya dan ternyata diizinkan untuk menginap. Dengan gembira, Fani merangkul leher Emmi, dan mengajaknya ke meja makan untuk makan malam. Lengannya jatuh dengan santai di dada Emmi selagi mereka berjalan.
Walau tampak santai, sebenarnya Fani sangat berdebar-debar merasakan buah dada lembut adik kelasnya ini bergesek-gesek dengan tangannya. Tapi apa lacur, jarak tak jauh membuat Fani terpaksa melepas rangkulannya. Selesai makan, mereka pun melanjutkan pelajaran dengan serius, hingga Fani pun melupakan sensasi gairah singkat yang sempat ia rasakan.
“Udeh dulu ye, Fan?” pinta Emmi setelah sekitar 1,5 jam belajar, “Otak gue udeh butek nih!” lanjutnya setengah memohon. “Iya deh. Gue juga udah capek,” jawab Fani, “Yuk ah!” katanya sambil berdiri membereskan buku-buku di meja makan.
Mereka beranjak ke kamar Fani dan Emmi langsung menghenyakkan tubuhnya di ranjang sementara Fani sendiri duduk di kursi meja belajarnya. Mereka mengobrol tak tentu arah beberapa saat ketika akhirnya arah obrolan entah kenapa mulai menyinggung ke arah yang sensitif. “Ooh, jadi lu udah mens?” kata Fani, lalu dilanjutkan, “Jadi udah doyan cowok dong?” “Tapi gue masih males cari pacar. Cowok-cowok pada kasar sih! Nggak demen gue!” balas Emmi.
Fani yang merasa mendapat angin langsung mengarahkan pembicaraan. “Lha, gue kirain toket lu gede karena sering dipegang-pegang ama pacar lu.” “Enggak lagi. Ini Emang dari sononya begini,” jawab Emmi sambil menatap buah dadanya, “Kayaknya sih Emang keturunan, keluarga gue yang cewek toketnya Emang gede-gede.”
Fani yang mulai berdebar-debar dengan arah pembicaraan ini merasa mendapat jalan dan terus menekan. Ia membuka kaosnya, menampilkan mini set menutupi buah dadanya yang kecil, walaupun tampak mulai tumbuh. “Kayaknya toket gue nggak gede-gede deh,” ujarnya sambil meloloskan mini set dari dadanya, menampilkan putingnya yang berwarna coklat muda, “Gue pengen segede punya lu, Em.” Emmi terhenyak melihat kakak kelasnya dengan santai bertelanjang dada di depannya.
Seumur hidup ia belum pernah melihat wanita telanjang, bahkan ibunya sendiri.Fani melanjutkan serangannya. “Coba deh lihat toket lu.” Emmi semakin terbelalak. “Ah, malu ah gue!” “Idih, ngapain malu lagi! Kan nggak ada cowok,” tukas Fani, “Ayo buka aja.” Agak bingung namun bangga dengan perhatian sang kakak kelas, Emmi pun akhirnya meloloskan kaos dari tubuhnya, menampilkan BH putih yang menyembunyikan buah dadanya.
Fani beranjak ke ranjang dan duduk di belakang Emmi, langsung meraih dan melepaskan kait BH Emmi. Wajah Emmi bersemu merah, apalagi saat Fani melepas BH-nya lalu menarik lengannya, membalikkan badannya hingga kini mereka duduk berhadapan di ranjang, sama-sama bertelanjang dada. Emmi tertunduk sementara Fani merasakan darahnya berdesir menyaksikan pemandangan indah sepasang buah dada berukuran 34 di hadapannya ini.
Fani menelan ludah berusaha mengendalikan pengalaman seksual pertamanya ini. Ia melihat wajah Emmi yang menghindari kontak mata dengannya. “Em, lu kok malu sih? Toket lu bagus lagi.” Emmi melirik Fani, “Segini sih kecil, Fan. Kakak gue pake BH nomor 36B.” “Ya dia kan udah kuliah,” tukas Fani, “Untuk usia lu, toket lu tuh udah gede.” Wajah Emmi semakin memerah dengan perasaan malu bercampur bangga akan pujian kakak kelasnya yang cantik ini.
Sementara di lain pihak, Fani sendiri sEmmikin berdebar-debar dan memberanikan diri melanjutkan eksperimen seksualnya. “Gue pegang, ya?” pinta Fani sambil menatap Emmi. Gadis manis berambut cepak ini ternyata masih belum berani menatap Fani dan tak memberi jawaban apa-apa.
Fani menganggap Emmi tak menolak dan segera meraih dada adik kelasnya ini. Emmi menggigit bibir. “Hi hi hi hi hi..” Emmi terkikik saat Fani mengelus-elus buah dadanya dengan jantung berdebar-debar, “Geli, Fan!” lanjut Emmi lagi. “Gue mau ngerasain juga dong!” tukas Fani sambil meraih tangan Emmi dan menuntunnya ke arah dadanya.
Emmi kembali menggigit bibir, namun tak memberikan perlawanan. Tangannya menyentuh puting Fani dan ia pun menggerakkan tangannya berputar-putar meraba buah dada Fani. Emmi terpesona saat ia melirik wajah kakak kelasnya ini dan tampak Fani memejamkan mata sambil menggigit bibir. Tampak sekali bahwa Fani sangat menikmati sentuhannya. “Enak ya, Fan?” tanya Emmi setengah bingung, Fani hanya menganggukkan kepala tanpa membuka mata, “Coba lu raba gue lagi dong,” pinta Emmi penasaran.
Kedua gadis itu pun saling meraba buah dada masing-masing beberapa saat. Tampak Fani sangat menikmati sensasi seksual pertamanya ini. Kulit telanjang mereka sama-sama tampak merinding. Fani melepaskan tangannya dari dada Emmi, lalu menghela napas panjang, menikmati dengan sepenuh hati rangsangan gairah pertamanya ini, sementara Emmi kembali terkikik geli.
Fani bangkit dan menarik lengan Emmi agar mengikutinya berdiri. “Lu mau tahu nggak rasanya kalo pacaran ama cowok?” tanya Fani yang membuat Emmi bingung tak mengerti. Fani melanjutkan, “Gue juga belom pernah. Kita cobain yuk?!” Emmi sEmmikin tak paham maksud Fani, namun diam saja saat Fani membungkukkan badannya dan langsung mengulum puting Emmi dengan lembut.
Emmi tersentak dan sontak mundur sambil mendorong kepala Fani, “Gila lu, Fan! Geli lagi! Lihat tuh gue sampe merinding!” tukas Emmi menunjukkan seluruh kulit tubuhnya yang mEmming berbintik-bintik merinding. Tetap dalam posisi membungkuk, Fani melirik sang adik kelas sambil berkata, “Namanya juga baru nyobain. Lu rasain aja dulu. Kata orang-orang enak.”
Fani merengkuh pinggang Emmi dan menariknya mendekat, sementara Emmi yang kebingungan dengan pengalaman pertama yang baginya sangat aneh ini tak kuasa melawan. Dengan jantung berdebar penuh perasaan yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata, Fani kembali menempelkan bibir mungilnya yang basah itu pada puting Emmi dan dengan lembut mEmmisukkan puting berwarna gelap itu ke dalam mulutnya.
Ia mengulum puting Emmi dengan lembut sementara Emmi menggigit bibir menahan rasa geli hebat yang kembali membuat seluruh tubuhnya merinding. Tak lama hingga Emmi merasakan rasa geli berubah menjadi perasaan berdesir yang tak ia pahami dan tak bisa ia jelaskan.
Setiap hisapan Fani memberikan sEmmicam perasaan tersetrum ringan yang nikmat dan lenguhan kecil terlepas dari bibirnya tanpa terkendali, “Uhh..” Terkesiap mendengar ini, Fani menghentikan hisapannya dan bangkit menatap Emmi, “Enak ya, Em?” tanyanya dengan polos dan tulus.
Emmi tak bisa menjawab, hanya menganggukkan kepalanya. “Terus terang, gue juga suka banget ngisepin pentil lu,” lanjut Fani lagi, “Gue nggak bisa jelasin perasaan gue, tapi pokoknya enak banget deh, terangsang banget.” Emmi kembali hanya mengangguk tanpa bisa bicara.
Kini Fani menarik lengan Emmi dan mendudukkannya di pinggir ranjang, sementara ia sendiri berlutut di lantai, “Gue terusin ya?” katanya lembut. Tanpa menunggu jawaban dari Emmi, Fani langsung kembali mendaratkan bibirnya di puting adik kelasnya yang kebingungan itu dan kembali mengulumnya, kali ini dengan gairah yang sEmmikin bergelora dalam dadanya sendiri. Dengan refleks, Fani mulai mEmmiinkan lidahnya pada puting Emmi, membuat Emmi terpekik tertahan sambil mendadak kedua tangannya mencengkeram kepala Fani. Namun kali ini Emmi tak mendorong Fani. Sebaliknya ia malah seperti menarik kepala Fani agar menghisap dan menjilati putingnya sEmmikin keras.
Fani sendiri sangat menikmati gairah yang sEmmikin meledak-ledak dalam dirinya, ditambah reaksi Emmi yang membuatnya sEmmikin terangsang, hingga lidah dan bibirnya sEmmikin liar menjilati dan menghisapi puting Emmi. “Ohh..” Emmi mendesah tanpa ia sadari. Fani pun melepas mulutnya dari buah dada Emmi, membuat kekecewaan dan rasa terkejut terbersit di wajah Emmi.
“Gantian dong, Em,” kata Fani, “Kayaknya lu nikmatin banget. Gue kan juga mau ngerasain,” lanjutnya dengan perasaan penuh pengharapan dan antisipasi. Emmi tentunya mEmmihami ini walaupun merasa sangat aneh harus menghisap buah dada sesama wanita, namun setelah ia merasakan kenikmatan dan rangsangan gairah yang baru kali ini ia rasakan, ia tahu Fani pasti akan merasakan kenikmatan yang sama.
Maka kini Fani duduk di pinggir ranjang dan Emmi, masih tetap duduk di pinggir ranjang, membungkukkan badan dan mulai mengulum dan menghisap puting Fani. “Ngghh..” lenguhan Fani langsung meledak begitu bibir basah Emmi menghisap putingnya yang kecil dan segar itu.
Mata Fani terpejam rapat sementara darahnya menggelegak oleh rangsangan dan kenikmatan hebat yang baru kali ini ia rasakan. Tahu kakak kelasnya menikmati ini, Emmi sEmmikin rileks dan melanjutkan hisapan dan jilatannya pada puting Fani, bahkan sEmmikin lama sEmmikin liar dan ganas, membuat Fani terpaksa mencengkeram kepala Emmi dan merintih-rintih menahan gairah, “Aaahh.. ahh.. Emm.. Enak Emm..” Emmi sendiri tak menyangka akan menikmati pengalaman ini, memeluk tubuh Fani dan sEmmikin menjadi-jadi menghisapi puting Fani. “Ohh.. ohh.. ohh.. stop.. stop.. stop dulu Em.. ohh.. Emm..” desah Fani.
Bingung dan takut tindakannya salah hingga Fani tak lagi menikmati ini, Emmi berhenti menjilati puting Fani dan menatap kakak kelasnya yang terengah-engah dengan wajah merah padam penuh birahi ini, “Kenapa, Fan? Nggak enak, ya?” tanya Emmi bingung. “Gila lu! Nikmat banget lagi,” balas Fani, “Cuma gue berasa aneh nih, Em. Kayaknya celana dalem gue makin basah deh.” Emmi terbeliak sEmmikin bingung mendengar itu. “Mungkin saking nikmatnya gue kencing dikit di celana kali,” lanjut Fani sama-sama tak mengerti.
Fani langsung bangkit berdiri dan melepas celana pendeknya, lalu meraba celana dalamnya, “Tuh kan! Bener basah!” tukasnya lalu ia mencium tangannya yang baru ia pakai meraba selangkangannya itu, “Tapi bukan kencing nih, Em. Nggak pesing tuh!” ujar Fani yang dilanjutkannya dengan meloloskan celana dalamnya hingga kini ia benar-benar telanjang bulat berdiri di depan Emmi.
Fani memeriksa celana dalamnya dan mendapatkan sedikit lendir bening melekat di celana dalamnya. “Ih, bener, bukan kencing, Em. Lendir nih!” tukas Fani sambil menengok ke arah Emmi dan terkejut melihat Emmi tampak duduk dengan gelisah sambil menggerak-gerakkan pahanya dengan mata tampak menerawang. “Naah, lu juga basah ya, Em?” sentak Fani mengejutkan Emmi!
Serta merta Fani menarik lengan Emmi hingga adik kelasnya ini berdiri di depannya, lalu dengan cepat Fani melorotkan celana pendek sekaligus celana dalam Emmi yang masih terlalu kebingungan hingga tak melakukan perlawanan. Fani menarik celana Emmi lepas dari pergelangan kakinya lalu kembali berdiri dan menunjukkan lendir bening yang juga terdapat di bagian dalam celana dalam adik kelasnya yang cantik itu. “Tuh lihat, lu juga keluar lendirnya, Em.” Emmi hanya bengong sementara Fani sEmmikin bergairah pada permainan seksual mereka yang ternyata berkembang jauh melebihi perkiraannya.
Dengan tinggi kurang lebih 160-an cm dan berat sekitar 45 kg, Fani dan Emmi benar-benar tampak seperti sepasang gadis cilik, sama-sama telanjang bulat, berdiri berhadapan, menjelajahi pengalaman seksual pertama mereka yang membingungkan, namun menggairahkan sekaligus memberi kenikmatan hebat.
Fani melempar kedua celana dalam ke lantai sambil mengulurkan tangannya ke selangkangan Emmi. “Ngghh..” Emmi melenguh panjang selagi setruman gairah hebat meledak dalam dirinya saat jari Fani menyentuh bibir vaginanya yang basah itu. Lututnya sontak terasa lEmmis dan kepalanya terasa ringan melayang. Cerita Sex
Melihat tEmminnya limbung, Fani langsung merangkulnya dan menuntunnya kembali duduk di ranjang. Fani sendiri duduk di samping Emmi, merangkul pundak Emmi dengan sebelah tangan lalu tangan satunya kembali melanjutkan meraba vagina Emmi.
Diiringi desah gairah Emmi yang begitu merangsang di telinga sang kakak kelas, Fani menggosok-gosokkan jarinya dengan lembut di sepanjang bibir vagina Emmi yang sEmmikin lama tampak sEmmikin merekah, menampilkan daging merah muda segar dan basah sang perawan cilik. “Hhh.. Fan.. ohh.. ngghh.. mmhh..”Fani sEmmikin terangsang dan sEmmikin berani.
Ujung jari tengahnya ia masukkan ke dalam vagina Emmi dan ia gerakkan menggesek daging segar vagina Emmi yang sEmmikin lama sEmmikin banyak mengeluarkan lendir bening itu dari bawah ke atas, hingga menyentuh klitoris Emmi yang mulai mencuat. “Ngk! Ahh..” Emmi terpekik menggairahkan saat jari Fani mencapai klitorisnya.
Fani terkejut namun sEmmikin terangsang melihat reaksi nikmat sang adik kelas. Wajah menggEmmiskan Emmi tampak sEmmikin menggairahkan dengan mata terpejam menikmati sentuhan lembut Fani. Mempertahankan kelembutan tekanannya, jari Fani sEmmikin cepat menggesek vagina dan klitoris Emmi, membuat Emmi mendesah dan merintih tak terkendali.
“Hhh.. hh.. ngh.. nghh.. mm.. mm.. ohh..” Sementara vagina Fani sendiri sEmmikin basah oleh lendir gairah, Fani sEmmikin terangsang melihat kenikmatan yang jelas-jelas ditunjukkan Emmi di wajahnya, ia pun sEmmikin bergelora dan membungkukkan badannya dan kembali menjilati dan menghisap puting Emmi dengan liar dan bernafsu.
“Ohh.. ohh.. ohh.. Fann.. gillaa.. ohh.. ennak Fan.. mmhh..” “Sllrrp.. sllrrpp.. klcp.. klcp.. sllrrpp.. klcp.. mm.. klcp.. klcp..” “Mmm.. mm.. mm.. nghh.. nghh.. Faann.. Faann.. Fann.. oh.. oh.. oh.. oh..” Desahan dan rintihan Emmi yang dipenuhi kenikmatan sEmmikin terdengar liar dan tak terkendali, sementara Fani yang sEmmikin terangsang menggesekkan jarinya sEmmikin liar di vagina perawan Emmi dan lidah dan bibirnya melahap puting Emmi dengan sEmmikin bernafsu.
Emmi sendiri merasa gelombang kenikmatan memuncak dalam dirinya dan suatu perasaan seperti kesemutan merebak perlahan-lahan ke seluruh tubuhnya. Dengan nafas tersengal-sengal, Emmi mencengkeram erat kepala Fani dan menekannya keras ke buah dadanya, lalu dalam suatu ledakan kenikmatan yang terasa bagaikan tak berujung, Emmi memekik tertahan saat perasaan kesemutan dalam tubuhnya meledak menjadi setruman kenikmatan puncak yang membuat cairan kental tumpah deras dari dalam vaginanya, membasahi jari Fani yang masih liar menggesek-gesek vaginanya.
“Aaakk!” pekik Emmi sambil dengan refleks menjepit tangan Fani dengan kedua pahanya, sementara tangannya mencengkeram kepala Fani sEmmikin keras dan kepalanya terdongak ke belakang dengan bola mata terputar ke belakang penuh kenikmatan.
Fani yang berusaha menarik tangannya membuat jarinya kembali menggesek vagina Emmi dari bawah ke atas dengan gerakan sangat pelan, membuat Emmi kembali menikmati ledakan-ledakan kenikmatan yang terasa tak kunjung habis, mEmmiksanya menggigit bibirnya.
Akhirnya tangan Fani lepas dari jepitan paha Emmi disertai lenguhan panjang Emmi yang mengakhiri kenikmatan puncak orgasme pertamanya, “Ohh..” Fani menatap penuh rasa terpesona dan bergairah saat Emmi ambruk terlentang di kasur dengan mata terpejam dan nafas terengah-engah. Ia menyusul berbaring di samping Emmi dan memeluk tubuh sang adik kelas, langsung dibalas pelukan erat Emmi yang sangat menikmati pengalaman seksual indah ini. Keduanya berpelukan erat, saling menikmati kenyamanan kehangatan tubuh yang lain.
Setelah beberapa saat, akhirnya mereka saling melepas pelukan dan Emmi tersenyum menatap mata Fani. Rasa cinta dan kasih sayang mendalam tersorot jelas dari mata Emmi. Fani mEmmihami perasaan ini dan mengecup bibir Emmi dengan lembut. Mereka lalu terkikik geli bersama-sama, lalu kembali saling berpelukan erat dan Emmi berbisik di telinga Fani, “Fan, gue nggak ngerti perasaan gue saat ini.
Tapi rasanya gue nggak mau pisah dari elu. Gue rasanya sayaang banget ama elu.” Fani tersenyum dan membalas bisikan sang adik kelas, “Gue juga sayang banget ama elu, Em. Lu jadi pacar gue aja, ya?” Walaupun tak pernah terpikir akan berpacaran dengan sesama wanita, namun Emmi tak bisa memungkiri perasaannya saat ini, “Iya, Fan. Gue mau jadi pacar elu. Gue cinta ama elu.”
Mereka melanjutkan berpelukan erat dan hangat selama beberapa saat, lalu Emmi melepas pelukannya dan berkata pada Fani. “Gila, Fan. Lu bikin gue nikmat banget. Sekarang gantian ya, gue yang raba elu?” “Iya dong, gue juga mau ngerasain kayak elu. Tapi jari lu jangan dimasukin ya? Kayak gue aja tadi, digesek-gesek aja. Gue takut keperawanan gue sobek,” balas Fani. Emmi hanya mengangguk dan tetap dalam posisi rebahan, ia membuka paha Fani hingga mengangkang lebar, membuka vagina mudanya yang segar merekah, lalu mulai meraba-rabanya dengan jari tengahnya.
Tak memakan waktu lama bagi vagina Fani untuk kembali basah penuh lendir gairah, apalagi saat Emmi mendaratkan bibir dan lidahnya, mempermainkan puting Fani yang mungil itu. Desahan dan rintihan Fani pun akhirnya meledak menjadi pekikan penuh kenikmatan saat orgasme yang liar dan lama, seperti yang dinikmati Emmi, bergejolak dalam tubuh mungil Fani.
Dalam keadaan sama-sama telanjang bulat, Fani dan Emmi berpelukan mesra dan penuh kasih sayang, hingga akhirnya mereka tertidur pulas hingga pagi. 

PEMBANTU TAK SADAR BAHWA AKU TELAH MEMPERAWANI NYA SAAT DIA TERTIDUR

Cerita Pembantu: Memperawani Asisten Rumah Tangga Saat Tertidur

CERITA PEMBANTU: MEMPERAWANI ASISTEN RUMAH TANGGA SAAT TERTIDUR

Cerita Sex – Aku seorang pedagang umur 35 tahun, istriku 32 tahun guru SMA. kisah ini terjadi dua tahun lalu, tepatnya satu bulan sebelum puasa. Aku mempunyai pembantu namanya Dian. orangnya cukup tinggi hampir setinggi aku yaitu kira-kira 165cm, semampai, badannya langsing dengan kedua tetek yang masih sekal dan mencuat dengan ukuran teteknya kira2 34. saya hanya kira-kira aja, karena belum pernah mengukurnya. cerita pembantu.
Dina sudah bekerja di rumah sejak empat tahun yang lalu, yaitu sejak anak kedua saya lahir. ia sangat sayang sama anak saya. istri saya pun percaya ama dia. karena istri saya bekerja maka semua urusan pengurusan rumah tangga diserahkan kepad si Dina. Dina ini hanya tamat SD sekarang umurnya sudah 17 tahun. lagi segarnya memang.
Sering Dina ini ketiduran di Sofa keluarga sambil mengendong anak saya sementara istri saya telah tertidur pulas.. dekat sofa atau didepan nya ada TV ukuran 34 .. disamping sofa keluarga ada meja makan. saya biasanya suka mengetik hasil transaksi bisnis di meja makan itu sampai larut malam. karena seringnya Dina ketiduran di atas sofa depan TV, lama2 saya memperhatikan ia juga.
Cantik dan sensual juga si Dina ini pikirku. Dengan kulit bersih sawo matang, rambut terurai panjang sebahu, dan kaki jenjang… selayaknya si Dina tidak pantas jadi pembantu. saya tipe suami yang setia. belum pernah merasakan memek dan harumnya gadis lain selain istri ku. oya istriku cukup cantik dengan kulit putih mulus dan bodi bahenol. kalo sedang hubungan intim ia sangat liar sekali. nafsu sex nya sangat kuat. kembali ke DIna. kadang2 waktu ia ketiduran di sofa, belahan dadanya sedikit mengintip. cerita pembantu.
pada suatu malam saya lagi pengen maen, namun istri ku lagi dapet bulan. dan seperti biasa si Dian pembantuku, ketiduran dekat sofa yang menghadap ke arah saya. saya iseng menghamprinya, dengan tangan gemetar, takut istri saya bangun.. saya belai rambutnya. ia diam aja.
trus saya usap2 pipinya,.. eh..eh.. ia diem aja..trus saya mulai raba2 dadanya yang masih dalam bungkus bajunya, sementara anaknya ia peluk sambil tidur..saya mulai curiga ia ketiduran atau pura2 tidur.. kemudian saya kecup keningnya terus matanya dan mendarat di bibirnya.. eh,,ia diam aja. cerita pembantu.
saya penasaran… saya mulai isep mulutnya.. dan ia bergerak pelan..saya kaget..kemudian saya lepas ciuman saya… ia tertidur lagi. trus saya cium lagi bibirnya sambil tangan saya membelai-belai teteknya masih dalam bungkus bajunya… saya jadi penasaran., ia betul2 tidur atau tidak..saya takut juga..terus saya duduk di kursi makan menenangkan diri..saya lihat si DIna masih terpenjam matanya..tiba-tiba ia bangun karena anak saya dipelukkan bangun minta susu… trus si dian bikinkan susu anak saya (laki).
setelah menyuapin anak saya dengan susu, anak saya tertidur lagi,.. si Dina minta pamit ke saya untuk nidurin anak saya ke kamar anak saya yang nomor satu… saya mengangguk sambil sibuk kerja. setelah satu jam saya lihat si Dina tidak keluar dari kamar anaknya saya. cerita pembantu.
saya penasaran, kenapa ia nggak keluar dari kamar anak saya. saya dekati kamar anak saya… dan saya buka pintu pelan2 takut ketahuan istri saya…tiba saya kaget ternyata si Dina tertidur pulas bersama anak saya.. dan yang lebih saya panas dingin adalah roknya tersingkap membuat paha nya mulus terbentang dalam kondisi mengangkang.
saya masuk kekamar pelan2. trus saya berdiri disamping ranjang.. saya liaht wajah dina ia betul2 tertidur pulas… saya usap pelan-pelan celana dalam dekat memeknya pelan-pelan, sambil tangan kiri saya mengusap2 teteknya yang menonjol seski… saya terus mengusap2 memeknya,,dan setekah cukup lama saya merasakan celana dalamnya basah. saya kaget ternyata ia menikmati usapan tangan saya. saya mulai curiga jangan2 ia pura tidur. saya menuju mulutnya.
saya kecup pelan2 mulutnya sambil tangan saya terus mengusap teteknya. mulutnya saya isep keras. terdengar lenguhan nafasnya…perutnya terangkat. dadanya ia busungkan ke atas.. aku makin penasaran. aku buka kancing bajunya diatas dadanya. sekaranag bajunya sebelas atas tersingkap. cerita pembantu.
terlihat dua bukit kembar yang ranum dan montok..saya terkesima. bentuk teteknya indah sekali. masih kenceng. beda ama tetek istriku yang mulai kendor dan tidak begitu besar ukurannya. saya membelai teteknya dengan penuh sayang.. sekali-kali bibir saya mebngusap2 kulit teteknya yang mulus. lagi-lagi ia mendesah pelan. tangan kananku akau selipkan di antara daging tetek dan behanya.. agak sempit, saya berusaha masukin tangan saya.. hmm bukan maen..terasa daging teteknya kenyal dan dingin sejuk sekali.
saya remas2 tetek berkali sambil tangan saya bergantian meremes2 teteknya. mulut saya terus mengecup bibirnya. lidah saya kadang saya masukin kedalam mulutnya. ada sedikit respon saat lidahku akau masukin kedalam mulutnya. ia sedikit mengisap lidah saya. saya tambah nyakin kayaknya ia pura-pura tidur. meskipun matanya terpenjam, namun napsu nya mulai naik. cerita pembantu.
Saya tak sabaran lagi pengen lihat teteknya secara utuh. saya buka tali BH nya dan sekarang teteknya betul2 dah telanjang. namun untuk jaga2 aku tetap tidak melepas bajunya yang tersingkap. hanya bhnya yang saya lepas talinya kemudian saya tarik ke atas sehingga teteknya yang montok itu menyembul keluar. saat itu juga saya langsung menyergap kedua putingnya.
saya isep2 bergantian kiri dan kanan,. sementara tangan kanan saya terus memasukkain jari tangan saya kedalam memeknya..dia mengelinjang2 dengan pelan. puas mengisap putingnya. kontol saya sudah sangat tegang sekali. saya lepas celana pendek saya. terus memperhatikan mulutnya yang sedikit terbuka, matanya masih terpenjam, kayaknya ia pura2 tidur…trus aku naikin dadanya, posisi ia telentang pasrah. Sampai di dadanya, paha saya geser dikit ke atas. terus kontol saya yang udah asngat tegang langsung aku sodorkan kedalam mulutnya. cerita pembantu.
aku masukin dengan paksa kontol ko yang besar dan tegang itu ke mulutnya.. agak susah dn ada sedikit penolakan. tetapi penolakan tersebut tidak begitu kuat. saya terus memassukkan kontol saya kedalam mulutnya.. saya majukan pelan-pelan…terasa kontol saya menyentuh giginya..ia mengerakkan giginya..wow..ia betul-betul ngak tidur.. nggak mungkin ia tidur, melihat ia menggerakan giginya sambil menekan kontol saya..
ohghhh sensasi yang luar bisa…sambil memmaju mundurklan kontol saya kedalam mulutnya, tangan saya yang kiri menjulur ke arah teteknya aku remas2 teteknya wow betul nikmatnya..ia masih perawan pikirku..dan belum pengalaman yang beginian. saya ingat istri saya..saya berdiri dari dari atas dadanya kontol saya lepaskan dari mulutnya..namun saya kaget.. pada saat kontol saya lepaskan dari mulutnya pelan2 tiba mulutnya menjepit kontolku. aku agak susah menarik kontolku… namun pelan2 akhirnya kontolku lepas. cerita pembantu.
aku biarkan ia telentang dengan baju tersingkap dan kedua teteknya menyembul bebas dengan seksinya. aku pakai celana dan terus aku kekamar mengintip istri ku..wow ternyata ia tidurnya sangat pulas,… aku tutup pintu kamarku da kembali kekamar anakku yang ada si Dnna.. begitu aku lihat di ranjang, posisi Dina tidak berubah posisinya.. aku semakin dapat angin. kontol masih tegang dan tidak turun2… aku elus memeknya masih pakai celan dalam.
memeknya dah basah sekali. aku buka celana dalamnya pelan2 terus aku pelorotkan sampai ke mata kakinya, aku nggak berani melepas total celana dalamnya. pelan2 aku naikin dia dan kontolku aku arahkan ke lobak memeknya yang basah itu.. aku bimbing kontol ku yang panjang dan tegang ke arah lobang memeknya.
kakinya aku reanggangkan.. lobang memeknya masih sempit. kuliahat wajahnya pasarh dan mata nya tetap terpenjemn dan kelihatan mulutnya bergeraka menahan nikmat.. ia pura2 tidur. tetapi saya ngak peduli yang pemting aku lagi masukin kontolku ke memeknya….sempit. dan susah sekali masuk kontolnya. cerita pembantu.
ia mendesah pelan-pelan. badan ku aku rebahkan diatas bdannya. teteknya menekan dadaku.wow nikmat banget.. tiba-tiba tanganya ia rangkulkan ke leherku dan menekan2 pinggulnya ke arah kontol ku yang sedang bersusah payah menuju lobang kenikmatannya. pelan2 kontol ku masuk..dan seperti batang kontolku telah amblas. ia merintih2 ngak karuan tetapi dengan mata yang masih terpenjamn.
mulutnya aku ciumi lagi dengan ganasnya…ia membalas ciuman ku. sekarang ia dah mulai menghisap2 lidahku dan menggigit ujung lidah dengan pelan.. napsu ku tak karuan.. ia terus menekan pinggulnya ke arah kontol..tiba-tiba ia tersendak oughhh.ooughhh..oughh… bersamaan dengan terasa kontol ku menembus sesuatu.. cerita pembantu.
aku lihat kebawah pada saat aku maju mundurkan kontolku..ada warna merah mudah di batang kotolku yang lagi maju mundur tersebut…aku kaget dan ngak sadar ternyata aku telah memecah perawannya.. tetapi ia kelihatan senyum tipis, wajahnya menegang… ada rasa penyesalan..namun kenikmatan duniawa mengalahkan semuanya.. akhir aku genjot kontol keluar masuk memeknya sambil tanganku tak henti2nya meremas2 kedua tetek nya seksi..
sementara mulutku terus mengisap2 lidahnya dan mencupang lehernya…..ough..nikmat.. tiba-tiba ia mengejang bersaman dengan itu akupun menyemburkan air mani panas kelobang memeknya. cukup banyak air mani ku….yang masuk kelobang memeknya..akhirnya aku lemas.. dan diam-diam aku tarik kontoku dari lubang memeknya.
aku turun dari ranjang. aku lihat anakku masih tidur pulas. dan pembantuku Dina juga dalam keadaan tidur pulas… dan matanya terpejam. aku rapikan pakaiannya setelah celana dalam dan bhnya aku kancingin lagi… aku keluar kamar anakku.. masuk ke kamar tidurku dan kulihat istri tidur dengan pulas., untung ia nggak bangun. Besok paginya aku bangun, istriku dah berangkat kerja. cerita pembantu.
kulihat Dina, sikapnya menunjukkan biasa saja…ia sempat tanya ke saya,.. pak semalam aku mimpi aneh deh…kok lain dan anuku terasa perih…terus ia bilang kenapa ada warna merah ya pak di paha dan dalam celananya..ia nanya dengan lugu.. aku pura nggak tahu…namun kelihatan ia puas.
Sambil tersenyum ia pergi kekamar mandi sambil nyuci bajuu.. cerita pembantu

Cerita Sex Ngentot Bergambar Teman Lama Buat Bikin Anak

Pada suatu pagi aku menerima sepucuk surat. Ternyata surat itu dari sahabatku Nasem yang tinggal di Manado. Isinya dia mengundangku d...